Sunday, February 19, 2012

Sebuah Studi Kenakalan Anak

Proses pembangunan di segala bidang yang semakin pesat dewasa ini kadang berdampak pada terabaikannya aspek-aspek tertentu dalam masyarakat. Kemajuan dan perkembangan zaman dari waktu ke waktu tidak hanya memberikan efek positif, tetapi juga efek negatif, salah satunya adalah meningkatnya kriminalitas (tindak kejahatan).

Tindak kejahatan umumnya dilakukan oleh orang dewasa, namun menurut data yang dikumpulkan oleh Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia, secara rata-rata dari tahun 2004 hingga 2009 sekitar 1,4 persen dari seluruh pelaku tindak pidana adalah anak-anak. Anak-anak adalah generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa dan penerus pembangunan. Indonesia merupakan satu dari 191 negara yang telah menandatangani konvensi hak anak (Convention on the Right of Children) pada tahun 1990. Oleh karena itu, Indonesia memiliki kewajiban untuk memenuhi hak-hak bagi semua anak tanpa terkecuali. Salah satu hak anak yang perlu mendapat perhatian dan perlindungan adalah hak anak yang berkonflik dengan hukum (ABH).

Ilustrasi : beritakendari.com (net)
Masalah kenakalan anak perlu upaya penanggulangan, baik berupa pencegahan maupun rehabilitasi. Dengan mengetahui karakteristik anak pada tiap level kenakalan diharapkan dapat mempermudah proses rehabilitasi sosial anak tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji anak nakal dalam kaitannya dengan gambaran jenis kenakalan yang dilakukan, kondisi sosial dan demografi anak nakal, apa saja karakteristik sosial dan demografi yang dapat membedakan antar kelompok anak berdasarkan level kenakalannya, dan karakteristik sosial dan demografi dari anak/remaja nakal berdasarkan level kenakalan yang dilakukan. Metode analisis inferensia yang digunakan adalah analisis diskriminan. Variabel yang diduga dapat menjadi pembeda adalah umur, jumlah anggota rumah tangga, jumlah bersaudara kandung, intelegentia (IQ), keharmonisan keluarga, kecerdasan emosional, perilaku sebelum masuk panti, pendidikan anak, pendidikan pengasuh, dan waktu bermain. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel yang signifikan menjadi pembeda antar kelompok kenakalan adalah intelegentia (IQ), keharmonisan keluarga, kecerdasan emosional, perilaku sebelum masuk panti. Tingkat akurasi pengelompokan oleh fungsi diskriminan melalui penghitungan hit ratio, yaitu sebesar 95,8 persen.


Penulis : Resa Surya Utama
Catatan : 
Tulisan di atas merupakan abstraksi sebuah penelitian mengenai kenakalan anak yang dilakukan pada tahun 2011. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi penulis.
Terimakasih, Semoga Bermanfaat

0 komentar:

Post a Comment